Rabu 30 Nov 2016 11:15 WIB

Tiba di Bandung, Peserta Aksi Jalan Kaki Ditargetkan Capai 5.000 Orang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berjalan kaki menuju Jakarta di Jalan Raya Tasikmalaya-Malangbong, Kampung Cipeudeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (29/11).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berjalan kaki menuju Jakarta di Jalan Raya Tasikmalaya-Malangbong, Kampung Cipeudeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Koordinator aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta Saeful Khiyar menargetkan jumlah peserta akan bertambah hingga mencapai lima ribu orang setelah memasuki kawasan Bandung Rabu, (30/11). Apalagi hari ini sedang ada aksi umat Islam di Kota Kembang tersebut.

Ia mengatakan jumlah massa terus bertambah seiring wilayah yang dilewati. Ia pun mengaku amat bersyukur karena di sepanjang perjalanan masyarakat terus memberi dorongan spiritual maupun makanan dan minuman. Ia optimistis jumlah massa mampu mencapai lima ribu ketika sudah bergabung dengan massa dari Bandung.

"Peserta masih bertahan sekitar dua ribu. Kalau menurut info banyak yang mau ikut dari Bandung sambil ikut jalan kaki. Jadi kalau sampai lima ribu bisalah kira-kira," katanya.

Mulanya aksi ini, kata Saeful diikuti sekitar tiga ribu orang saat berjalan kaki dari Ciamis pada Senin, (28/11). Namun banyak peserta aksi yang perempuan dipulangkan kembali ke Ciamis karena akan diangkut menggunakan mobil pribadi ke Jakarta. Sehingga pada Selasa, jumlah mereka hanya sekitar 500. Tetapi ternyata jumlah itu terus bertambah dengan keikutsertaan peserta lain di sepanjang rute perjalanan. "Semalam banyak yang gabung dari Garut 700-an, dari Sumedang 300-an orang," ujarnya.

Diketahui, tuntutan mereka adalah supaya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka. Nantinya mereka pun berencana bergabung dalam aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang.

(Baca Juga: Pagi Ini Massa Aksi dari Ciamis Melanjutkan Jalan Kaki Menuju Jakarta)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement