Rabu 30 Nov 2016 11:22 WIB

Menkes Bahas Persiapan Penanganan Kesehatan Antisipasi Demo 212

Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek mengatakan pemerintah membahas penanganan kesehatan dalam mengantisipasi demo pada 2 Desember 2016. Rapat koordinasi khusus ini dilakukan untut memastikan pemerintah siap di lapangan saat aksi berlangsung.

"Kementerian Kesehatan tentu harus siap dalam membantu mereka dalam artian ambulans, tenaga kesehatan, rumah sakit," kata Menkes Nila di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta, Rabu (30/11).

Rapat koordinasi khusus tingkat menteri di Kemenkopolhukam itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Jaksa Agung Prasetyo. Dalam rapat itu, Menkes mengatakan pihaknya mendapat informasi dari pihak kepolisian terkait titik-titik rawan demo yang harus lebih diperhatikan untuk mengantisipasi penanganan kesehatan.

"Jadi kita menyamakan posisi," ujarnya.

Menteri Nila Moeloek mengatakan pihaknya lebih mengkoordinasikan pelayanan medis dalam mengantisipasi kebutuhan penanganan kesehatan saat demo terjadi pada 2 Desember 2016.

Setelah berdemonstrasi menuntut penegakan hukum dalam kasus penistaan agama pada 4 November, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) mengumumkan rencana menggelar unjuk rasa pada 2 Desember 2016 untuk menuntut penahanan gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement