REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi Nusantara Bersatu di Lapangan Gasibu juga diisi pesan-pesan dari tokoh-tokoh lintas agama. Ada enam perwakilan agama yang serentak menyuarakan perdamaian di tengah perbedaan dan keberagaman.
Ulama Abdullah Gymnastiar yang mewakili umat Muslim Jawa Barat juga meminta masyarakat untuk hidup akur. Aa Gym menyampaikan rumus untuk hidup akur. "Rumusnya sederhana kalau ingin akur. Tiga saya. Satu, saya aman bagimu. Dua, saya menyenangkan bagimu. Tiga, saya bermanfaat bagimu," ujar Aa, Rabu (30/11).
Sedangkan pemuka agama dari Hindu, Made Widya Made widya mengatakan, aksi Nusantara Bersatu mengumpulkan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang perbedaan. Dengan tujuan yang sama yakni membulatkan tekad menuju perdamaian.
"Kita memang diciptakan berbeda. Tetapi, dalam perbedaan ini, kita banyak sekali memiliki persamaan. Perdamaian adalah nilai kehidupan yang paling indah," katanya.
Menurutnya, semuanya ingin hidup dalam kedamaian, tenteram, dan sejahtera. Karenanya, rasa nasionalisme harus dijunjung meski agama, suku, dan golongan berbeda.
Selain itu, tokoh agama Konghucu yang merupakan agama paling baru diakui di Indonesia juga menyampaikan pesan moralnya. Perwakilannya menyampaikan perbedaan bukan alasan untuk saling menyakiti.
"Kita dilahirkan berbeda tapi mari menuju Indonesia bersatu. Kita semua bersaudara. Karena darah kita merah, tulang kita putih sama dengan bendera kita," ujarnya.
Selain itu, biksu dari perwakilan agama Budha dan pendeta dari Kristen Protestan dan Katolik. Semua berharap Indonesia semakin meningkatkan kerukunan beragama untuk menjaga perdamaian dan NKRI.