Rabu 30 Nov 2016 15:50 WIB

Sejumlah Pemimpin Negara Hadiri Penghormatan Terakhir Fidel Castro

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe berada di Havana, Kuba menghadiri penghormatan terakhir pada Fidel Castro.
Foto: EPA
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe berada di Havana, Kuba menghadiri penghormatan terakhir pada Fidel Castro.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Sejumlah pemimpin negara dan puluhan ribu rakyat Kuba menghadiri acara penghormatan terakhir bagi mendiang Fidel Castro di Havana's Revolution Square, Selasa (29/11) malam. Havana's Revolution Square dipilih karena merupakan lokasi bersejarah tempat Castro menyampaikan pidatonya setelah berhasil menggulingkan kekuasaan diktator Kuba, Fulgencio Batista puluhan tahun silam.

Presiden Meksiko, Presiden Ekuador, Presiden Bolivia, Presiden Venezuela dan Presiden Afrika Selatan, bersama dengan para pemimpin dari sejumlah negara yang lebih kecil, terlihat hadir dalam acara tersebut. Mereka memberikan pidato penghormatan untuk Castro yang meninggal dunia pada Jumat (25/11) di usia 90 tahun.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma memuji Kuba di bawah kepemimpinan Castro. Ia memuji Castro yang memperjuangkan pendidikan dan kesehatan, serta memberikan dukungan untuk perjuangan kemerdekaan Afrika Selatan.

"Castro akan dikenang sebagai pejuang besar yang menelurkan ide orang miskin memiliki hak untuk hidup bermartabat," kata Zuma, dikutip The Washington Post.

Acara penghormatan terakhir dimulai dengan cuplikan video hitam putih di layar besar yang menunjukkan perjuangan Castro. Video itu diiringi dengan lagu kebangsaan Kuba. Presiden Raul Castro menutup acara dengan sebuah pidato. Ia mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin negara yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir bagi saudaranya.

Media pemerintah Kuba melaporkan, sebuah guci berisi abu jenazah Fidel Castro disimpan di sebuah ruangan di Kementerian Pertahanan. Raul dan pejabat Partai Komunis melakukan penghormatan terhadap abu Castro pada malam sebelumnya.

Di dalam bangunan Havana's Revolution Square, rakyat Kuba bisa memasuki tiga ruangan yang dilengkapi dengan foto-foto Castro semasa muda hasil jepretan fotografer Alberto Korda pada 1962. Namun, abu jenazah Castro tidak terlihat ditampilkan di depan umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement