REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menjelang aksi damai Bela Islam Jilid III pada Jumat (2/12), pengamanan di Stasiun Malang diperketat. Petugas stasiun menggeledah barang bawaan para penumpang dengan tujuan Jakarta.
Sejumlah personel kepolisian juga nampak berjaga di dalam dan luar stasiun. Kepala Bagian Operasional Polres Malang Kota Kompol Dodot Dwianto mengungkapkan pengamanan ini bertujuan menciptakan situasi yang kondusif. "Ini sebagai bentuk antisipasi agar tidak ada peserta aksi 212 yang berangkat ke Jakarta dengan membawa senjata tajam," katanya pada Rabu (30/11) di Malang.
Pengawalan stasiun oleh kepolisian dimulai sejak Senin (28/11) dan akan berlangsung hingga 1 Januari 2017. Stasiun Malang menyiagakan 40 Polsuska dan 15 personel dari Kepolisian Resort Malang Kota.
Kepala Stasiun Malang Suprapto membenarkan pihaknya bekerja sama dengan Polres Malang Kota guna meningkatkan keamanan. Namun menurutnya pemeriksaan tak hanya berkaitan adanya aksi 212. "Pengamanan juga ditingkatkan menghadapi musim liburan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Pemeriksaan dilakukan petugas stasiun kepada penumpang secara acak. Dalam sehari di Stasiun Malang terdapat lima jadwal kereta yang berangkat dengan tujuan Jakarta. Kereta tersebut terdiri atas kereta ekonomi Jayabaya, Matarmaja, dan Majapahit serta kereta eksekutif Gajayana dan Bima.