REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Koordinator aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta, Saeful Khiyar mengaku rombongan massa sempat diminta pulang oleh TNI dari Pangdam Siliwangi. Bahkan, TNI sampai akan menyediakan kendaraan bagi siapapun yang ingin pulang.
Ia menegaskan, aksi jalan kaki ini tak akan berhenti jika pihak TNI memaksa untuk pulang sekalipun. Ia pun mengaku kecewa dengan Kodam Siliwangi yang malah menawarkan kendaraan untuk pulang. Padahal, menurutnya lebih baik Kodam mengantarkan massa saja sampai ke Jakarta.
"Justru ada tawaran dari TNI itu dari Pangdam Siliwangi untuk angkut kembali ke tempat masing-masing. Kita minta angkut ke Jakarta mereka tidak mau," katanya, Rabu (30/11).
Ia menilai upaya TNI bisa dikatakan sebagai pelemahan mental bagi peserta agar memilih pulang. Ia pun merasa TNI telah meremehkan peserta aksi jalan kaki karena dianggap tidak kuat lagi melanjutkan perjalaan hingga dipaksa pulang.
"Ini malah meremehkan kalau disuruh pulang, peserta sudah habis tenaganya buat jalan, masa disuruh pulang," keluhnya.
Ribuan massa aksi akan menuntut supaya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka. Aksi jalan kaki diambil karena Polri sempat melarang bus mengantar peserta aksi. Peserta ini akan bergabung dalam aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang di Lapangan Monas, Jakarta.