REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Di bawah kekuasan Donald Trump, Cina berharap dapat meningkatkan hubungan militer dengan Amerika Serikat. Padahal, dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini, sedang bersitegang di perairan Laut Cina Selatan.
Keduanya menahan pasukan mereka untuk menghindari risiko salah faham. Bulan ini, Cina dan Amerika Serikat menggelar tiga hari latihan militer kemanusiaan untuk membangun rasa saling percaya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Yang Yujun mengatakan, kedua negara tidak memiliki ketegangan militer. Dia juga berharap, Amerika akan menghargai kepentingan Cina.
"Cina bersedia bekerja keras bersama-sama dengan Departemen Pertahanan Amerika ke depan untuk mempromosikan pembangunan hubungan militer yang sehat dan stabil," kata Yang, Rabu (1/2).
Trump akan mengambil alih kekuasaan pada bulan Januari mendatang. Ia sempat memperkeruh hubungan dua negara ketika masa kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat. Trump mengancam Cina dan menyarankan agar Jepang dan Korea Selatan diperbolehkan memiliki senjata nuklir.