REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir menyebabkan saluran irigasi di selatan Kabupaten Sukabumi jebol. Peristiwa tersebut menyebabkan satu rumah warga terancam dan tidak bisa ditempati.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jebolnya saluran irigasi terjadi pada Rabu (30/11). Lokasi bencana terjadi di Kampung Cikopeng RT 02 RW 08, Desa Tamanjaya Kecamatab Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
"Jebolnya irigasi menyebabkan satu rumah terancam dan kini tidak bisa dihuni," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika Kamis (1/12). Rumah yang terancam tersebut dihuni oleh seorang janda Ipah (50 tahun) dengan tiga orang anak.
Menurut Irwan, warga tersebut kini terpaksa mengungsi ke tempat lain yang lebih aman. Selain merusak rumah, bencana juga mengancam sarana pengairan bagi areal pertanian warga di Ciemas.
Ditambahkan Irwan, bencana longsor juga melanda Kampung Tipar RT 02 RW 07 Desa Gunung Tanjung Kecamatan Cisolok pada Selasa (29/11) malam. Longsoran tersebut menimpa jalan desa dan sudah dibersihkan oleh warga serkitar.
Di tempat lain, bencana longsor menyebabkan jalan desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi terputus total Rabu (30/11) pagi. Dampaknya, akses mobilitas warga terhambat dan harus mencari jalan alternatif. Jalan tersebut menghubungkan antara Kampung Cidahu Tonggoh dengan Kampung Babakan Pari Tangkil.
"Jalan terputus total dan tidak bisa dilintasi sama sekali baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo. Jalan yang mencapai sepanjang 15 meter dan lebar tiga meter tersebut terbawa longsor dan menimbun sawah.
Menurut Usman, upaya perbaikan jalan tersebut diperkirakan memerlukan waktu yang lama. Pasalnya, jalan tersebut bukan amblas sebagian melainkan tergerus longsor.