REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kongres Kolombia telah menerima revisi kesepakatan damai antara pemerintah dengan FARC, Kamis (1/12). Majelis rendah meratifikasi pakta tersebut sehari setelah didukung Senat.
Kesepakatan itu akan mengakhiri konflik bersenjata dengan kelompok pemberontak terbesar di Kolombia. Kesepakatan pertama ditolak dalam referendum hingga akhirnya direvisi.
Seperti dilansir BBC, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyambut baik dukungan dari Kongres dan Senat. Pada tahap pertama, ribuan pasukan FARC akan segera meninggalkan markas mereka di hutan.
Mereka juga akan menyerahkan senjata. FARC akan masuk masa transisi selama lebih dari enam bulan, termasuk menurunkan senjata dan membentuk partai politik.
Militer akan bergerak ke wilayah yang dikendalikan FARC untuk mencegah kartel narkoba merebutnya. Presiden Santos mengatakan kesepakatan baru lebih kuat dan memikirkan berbagai aspek, termasuk permintaan pihak oposisi.