Kamis 01 Dec 2016 18:05 WIB

Pengidap HIV-AIDS Melonjak Lebih 100 Persen di Purbalingga

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi peduli HIV/AIDS.
Foto: Antara
Aksi peduli HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Jumlah pengidap virus HIV-AIDS di Kabupaten Purbalingga meningkat pesat. Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Purbalingga, Heny Ruslanto menyebutkan, jumlah pengidap virus HIV-AIDS ini melonjak lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu.

"Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, jumlah penderita HIV-AIDS baru pada 2015 tercatat 28 orang. Namun pada 2016 ini, bulan November 2016 sudah tercatat 62 orang. Dengan demikian, melonjak lebih dari 100 persen," katanya, dalam talkshow dalam rangka peringatan hari AIDS se Dunia (HAS) di pendopo Setda Purbalingga, Kamis (01/12).

Dia menyubutkan, bila ditotal seluruhnya, maka sejak 2010 hingga November 2019 ini, tercatat ada 179 orang penderita HIV-AIDS di Purbalingga. Yang memprihatinkan, Heny mengatakan pengidap virus ini tersebar hampir merata di seluruh kecamatan. Dari 18 Kecamatan, tercatat ada lima kecamatan dengan jumlah penderita HIV-AIDS tertinggi, yaitu di Kecamatan Purbalingga, Padamara, Kutasari, Bobotsari dan Kejobong.

Menurutnya, melonjaknya temuan jumlah penderita HIV-AIDS di Purbalingga membuktikan bahwa masyarakat Purbalingga sudah semakin sadar tentang potensi terjangkit HIV-AIDS. Dengan demikian, jumlah warga yang memeriksakan diri juga semakin banyak.

Namun bagaimana pun, peningkatan jumlah penderita HIV-AIDS yang cukup tinggi ini juga membuat semua pihak merasa prihatin. Untuk itu, KPA masih intensif mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, POLRI, Organisasi Sosial Masyarakat, sekolah-sekolah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bahu membahu melakukan program penanggulangan AIDS di Kabupaten Purbalingga.

"Masalah penanggulangan HIV-AIDS bukan hanya tanggungjawab KPA saja. Namun menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat untuk turut serta memerangi penyebaran virus HIV-AIDS," katanya.

Bupati Purbalingga Tasdi, berharap momentum peringan Hari AIDS se dunia bisa menjadi momentum untuk lebih mawas diri dan berhati-hati. "Kita harus berusaha menghindari penyakit mematikan ini, dan berupaya menjaga keluarga, teman, sanak saudara dan masyarakat sekitar, agar tidak terjangkit HIV-AIDS," katanya.

Talkshow menghadirkan narasumber Dr Muhammad Muhson SpA dari RSU Margono Soekarjo Purwokerto, dr Wuryanto dari RSUD Purbalingga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr Nonot Mulyono, serta  narasumber dari ODHA (orang dengan HIV-AIDS).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement