Kamis 01 Dec 2016 20:11 WIB

Menghormati Perbedaan Mazhab Kunci Hindari Konflik

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
 Ulama Sunni asal Iran Syeh Mohammad Amin Rasti saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (1/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ulama Sunni asal Iran Syeh Mohammad Amin Rasti saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ulama Sunni asal Kota Sanandaj, Provinsi Kurdistan, Iran, Muhammad Amin Rasti meyakini jika Muslim dari berbagai mazhab saling menghormati maka tidak akan terjadi konflik. Konflik yang terjadi di beberapa negara seperti Libya, Yaman dan Suriah, kata dia, akibat ketidaktahuan sebagian umat Muslim terhadap hal yang seharusnya dihormati.

Menurut Amin Rasti, ketidaktahuan tersebut dapat menimbulkan dua perilaku ekstrem yaitu sikap berlebihan dan tidak saling menghormati. “Tapi kalau kebodohan itu dihilangkan tentu akan mencul toleransi, hidup damai,” ujarnya saat bersilaturahmi ke kantor Republika, Kamis (1/12).

Karena itu, dia selalu mendoakan agar umat Muslim diberikan pengetahuan untuk saling menghormati perbedaan mazhab. Tujuannya agar dapat terjalin saling memahami dan tercipta Islam yang rahmatan lil alamin.

Dia juga berharap Indonesia sebagai penduduk Islam terbesar di dunia mampu menjadi contoh terdepan dalam menciptakan perdamaian dunia. Termasuk ikut terlibat dalam penyelesaian konflik antarumat Islam.

Iran, lanjutnya, siap membukan kerja sama dengan Indenesia dalam menciptakan kedamaian di dunia. Iran juga bersedia berada paling depan untuk ikut menyelesaikan konflik antarumat Muslim di dunia.

Amin Rasti datang ke Indonesia dalam rangka mengadiri undangan konferensi yang diadakan oleh asosiasi pendekatan antar mazhab. Konferensi tersebut bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Selama di Indonesia, dia bertemu dengan ketua MPR, Zulkifli Hasan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuannya dengan Wapres, kata dia, dibicarakan terkait rencana pendirian Universitas Antar Mazhab. Universitas ini akan mengajarkan pandangan berbagai mazhab di antaranya tentang fikih dan akhlak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement