REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa merangkul pihak kementerian lain untuk memberdayakan para nelayan miskin di wilayah pesisir. Ia juga mengajak untuk memberdayakan nelayan kepulauan terpencil, dan perbatasan.
"Kebetulan kami punya Ditjen baru (Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin) yang menangani hal itu," katanya dalam Rapat Koordinasi Teknis Sinergitas Kemensos dan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (2/12).
Mensos menjamin pemberdayaan nelayan miskin oleh Ditjen yang baru mulai bekerja pada April tahun ini tidak berbenturan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) "Kalau overlap sudah pasti berhenti di Ditjen anggaran. Jadi pada saat proses pembahasan di Kemen PAN (Pembadayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) sudah melibatkan kementerian atau lembaga lain," ujar Khofifah.
Menurut dia, Ditjen Penanganan Fakir Miskin memiliki program pemberdayaan nelayan di wilayah pesisir, pulau terpencil, dan perbatasan. "Nelayan-nelayan di wilayah itu punya karakter yang berbeda sehingga penanganannya pun berbeda," ujarnya dalam rakornis yang dihadiri para pejabat daerah di wilayah Indonesia timur itu.
Model pemberdayaan yang ditawarkan Kemensos adalah memetik, mengolah, dan menjual hasil produksi para nelayan seperti yang sudah dikembangkan di Thailand. Pihaknya akan membantu nelayan meningkatkan produktivitas nelayan dari hilir hingga hulu.