Jumat 02 Dec 2016 14:07 WIB

Khatib Shalat Jumat di Masjid Istiqlal Ingatkan Pentingnya Jaga Lisan

Red: Nur Aini
Shalat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Mas Alamil Huda
Shalat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khatib Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/12), menyampaikan tentang pentingnya menjaga lisan karena dari perkataan sejatinya dapat memberi contoh kepada lingkungan sekitar.

"Kita perlu belajar kesabaran yang akan tercermin dalam perilaku yang baik serta kata-kata baik dari lisannya," kata Habib Ahmad Alkaaf dalam khutbahnya kepada jamaah yang sebagian merupakan massa Doa Bersama 2 Desember (212).

Menurut dia, perilaku dan lisan yang baik memiliki dipengaruhi oleh kesabaran. Dia mencontohkan seorang guru harus sabar mendidik siswanya, presiden harus sabar dalam mengayomi rakyatnya, dan siapapun itu harus memiliki kesabaran dalam menghadapi persoalan. Kesabaran, kata dia, merupakan hal penting dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan juga berinteraksi dengan Tuhan.

Sementara itu, Habib Ahmad juga mengajak jamaah shalat Jumat untuk tidak berhenti dalam meningkatkan ketaqwaan diri dan berbuat baik kepada orang tua. Selain itu, dia menyampaikan mengenai pentingnya shalat Jumat bagi Muslim, terutama bagi laki-laki dewasa. "Shalat Jumat merupakan panggilan kasih sayang. Hari Jumat merupakan hadiah untuk mendengarkan khutbah dan nasihat. Ibadah ini wajib, tidak boleh lalai, tidak boleh tidur, tidak berbicara, tidak boleh menyambut tamu meski itu seorang raja," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement