Jumat 02 Dec 2016 17:18 WIB

RSI Sultan Agung Jadi Rumah Sakit Penelitian Unissula

Rep: Bowo Pribadi / Red: Yusuf Assidiq
RSI Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Dokumen
RSI Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah, menjadi rumah sakit penelitian bagi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Nota kerja sama dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wahana pendidikan dan kerja sama pelayanan kesehatan antara RSI Sultan Agung dengan Unissula telah diresmikan, Jumat (2/12).

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) RSI Sultan Agung, dr H Masyhudi, dan Rektor Unissula, DR Anis Malik Thoha, dengan disaksikan Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung  (YBWSA), H Hasan Thoha Putra.   

Direktur Utama RSI Sultan Agung, dr H Masyhudi mengatakan, selain bertekad menjadi tempat penyelenggara kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan, RSI Sultan Agung juga berkomitmen menjadi tempat pendidikan, penelitian, dan pelatihan bagi tenaga medis dan non medis.

Dalam hal ini mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa ilmu kesehatan Unissula. Sehingga dua lembaga di bawah Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) ini bisa saling bersinergi dalam melaksanakan perannya.

“Penandatanganan SKB ini merupakan sebuah kebutuhan bersama untuk saling mengisi, membantu dan menguntungkan yang diharapkan pada mutu pendidikan dan pelayanan umumnya,” kata Masyhudi.

Secara tekhnis, ia menjelaskan bentuk kerja sama antara lain diperbolehkannya pengambilan data dan RSI Sultan Agung menjadi tempat penelitian terkait dengan pasien, baik langsung maupun tidak langsung.

Meski begitu, dr Masyhudi menggarisbawahi semua penelitian harus dilakukan secara prosedural. “Dalam konteks ini mendapatkan rekomendasi dari komisi etik dan mendapat ‘etical clearance’,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unissula, DR Anis Malik Thoha menyambut baik yang sudah dilakukan RSI Sultan Agung dalam upaya meningkatkan perannya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, saat ini  setiap persoalan harus dilakukan dari sisi pendekatan dari berbagai disiplin. Kerja sama ini harus dilakukan atas dasar semangat saling menghargai serta dalam rangka mengembangkan keilmuan sesuai dengan tugas dan fungsi pengembangan masing-masing pihak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement