REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menemui massa aksi Bela Islam Jilid III yang menggelar orasi di depan kantor Pemprov Sumut. Massa bergeser dari Masjid Agung Medan yang terletak tepat di sebelah kantor Gubernur Sumut yang menjadi pusat aksi 2 Desember hari ini.
Usai ditunggu beberapa saat, Erry mendatangi massa dan menaiki mobil yang digunakan untuk berorasi. Kehadiran Erry ini pun disambut tepuk tangan dan teriakan takbir dari massa.
Kepada massa, Erry meminta untuk menyerahkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada penegak hukum. Dia pun meminta aparat untuk menegakkan keadilan hukum sesuai aturan yang ada.
"Kita serahkan pada penegak hukum, yang menistakan agama kita. Karena masalahnya merupakan masalah hukum, kita minta polisi, kejaksaan, kita harap apa yang diinginkan umat dilaksanakan, tentu sesuai dengan peraturan yang ada di negara ini," kata Erry.
"Allahu Akbar," takbir Erry lagi yang langsung disambut teriakan yang sama dari massa.
Massa pun terus mendesak Erry untuk menyatakan sikapnya. Melihat hal itu, Erry mengajak massa untuk menyambut kalimatnya. "Begini saja, saya bilang Ahok, saudara lanjutkan," ujar Erry. "Ahok," kata dia. "Tangkap," sambung massa. Teriakan ini diulang Erry hingga tiga kali dan diakhiri dengan teriakan takbir lagi.
Usai mendengarkan pernyataan Erry, massa mulai bergerak menuju Kejaksaan Tinggi Sumut. Mereka ingin menyampaikan aspirasi terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.