REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kejadian banjir luapan sungai setelah guyuran hujan deras sejak Jumat (2/12) dini hari melanda tujuh titik di daerah ini.
"Terkait kejadian banjir luapan sungai akibat hujan deras dini hari tadi mencapai tujuh titik yang tersebar di lima kecamatan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.
Lima kecamatan yang dilanda banjir luapan sungai itu yaitu Desa Karangtengah dan Selopamioro (Imogiri), dua titik di Desa Wijirejo (Pandak), Desa Sumbermulyo (Bambanglipuro), Desa Sendangsari (Pajangan) dan Desa Tirtohargo (Kretek).
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, titik terparah di Desa Tirtohargo, sebab menggenangi kawasan SD Cimpon dengan ketinggian selutut orang dewasa.
"Kalau di Bantul sementara ini kejadian banjir genanan akibat luapan air sungai yang aliran tidak seperti biasanya. Ini karena sungai tidak mampu menampung debit air tinggi setelah diguyur hujan," katanya.
Dwi mengatakan, terjadinya banjir luapan di wilayah Bantul memang berpotensi terjadi di titik-titik tersebut karena merupakan daerah hilir dengan dataran rendah, beberapa sungai yang meluap di antaranya Sungai Winongo dan Sungai Oya.
"Kalau hujan tidak ekstrem seperti semalam, saya kira sungai-sungai tidak meluap, namun karena cukup ekstrem dan hujan hujan merata se-DIY, bahkan sampai tadi pagi Bantul masih hujan, akibatnya sungai meluap," katanya.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa akibat kejadian banjir luapan sungai itu, namun kejadian itu dilaporkan mengakibatkan sejumlah rumah warga dan lahan pertanian terendam meski beberapa jam kemudian langsung surut.
"Itu karena curah hujan tinggi dengan durasi waktu pangan tadi malam, bahkan mencapai enam jam itu sudah luar biasa. Kami pesan teman-teman yang siaga di posko darurat banjir terus memantau kondisi terkini," katanya.