REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sedikitnya 100 rumah terbakar di dua RT di Jalan Cipto Mangunkusumo, Gang Harapan 3 Kelurahan Simpang Tiga, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (2/12) siang. Informasi yang berhasil dihimpun hingga Jumat petang menyebutkan, kebakaran berlangsung mulai pukul 11. 00 Wita dan api baru bisa dikuasasi sekitar pukul 12. 30 Wita setelah 20 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memblokade kobaran api.
"Berdasarkan data sementara, kebakaran yang berlangsung di RT 02 dan RT 04 Jalan Cipto Mangunkusumo itu menghanguskan 100 rumah warga," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polresta Samarinda Inspektur Polisi Satu Hardi, Jumat (2/12) sore.
Selain menghanguskan 100 rumah warga yng dihuni 100 Kepala Keluarga dari 198 jiwa, kebakaran itu juga kata Hardi, menyebabkan satu rumah ibadah terbakar.
"Selain menghanguskan 100 rumah warga yang terdiri, di RT 02 sebanyak 15 Kepala Keluarga dari 35 jiwa dan di RT 04 sebanyak 85 Kepala Keluarga dengan 163 jiwa, juga menghanguskan Gereja Toraja Bukit Hrapan yang berada di Jalan Sumber Mas RT 04," ucap Hardi.
Polisi lanjut Hardi, telah memeriksa tiga orang warga terkait kebakaran tersebut.Dari hasil pemeriksaan tambahnya, ketiga warga tersebut mengatakan, api diduga berasal dari rumah salah seorang warga bernama Mamak Dion yang berjualan gas elpiji di Gang Harapan 3 Jalan Cipto Mangunkusumo.
"Tiga orang telah dimintai keterangan. Ketiga saksi yang melihat langsung peristiwa itu mengatakan, api berasal dari rumah yang menjual gas epliji di Gang Harapan 3. Warga yang dimintai keterangan mengatakan, sempat mendengar letupan dari rumah asal api tersebut kemudian dengan cepat api menyambar rumah-rumah warga lainnya," ujarnya.
"Tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu dan kami masih menginventarisir jumlah kerugian materi atas peristiwa tersebut," kata Hardi.
Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 100 rumah warga tersebut berlangsung sangat cepat akibat angin yang berhembus cukup kencang dan lokasi kebakaran merupakan kawasan pemukiman padat penduduk serta rumah-rumah warga yang umumnya terbuat dari kayu yang mudah terbakar.