Jumat 02 Dec 2016 18:59 WIB

Orang di Sekitar Presiden Diminta tak Jauhkan Jokowi dengan Umat Islam

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan).
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akhirnya bertemu dengan massa umat Islam dan ikut dalam shalat Jumat di lapangan silang Monas, Jumat (2/12). Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengakui Presiden sempat mendapatkan masukan untuk tidak turun dan ikut shalat Jum'at bersama massa umat Islam karena turun hujan.

Menanggapi itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta agar orang-orang di sekitar Presiden Jokowi tidak berusaha menjauhkan Presiden dengan umat Islam. Sebab, umat Islam terbukti masih menghargai simbol negara dan tidak akan membahayakan keamanan Presiden Republik Indonesia.

"Iya ada dugaan seperti itu, karena beberapa saat lalu Pak Jokowi juga menyampaikan kepada kita beliau sejak awal ingin bergabung menemui umat yang berdemonstrasi, namun dilarang karena alasan keamanan," kata Dahnil kepada Republika.co.id, Jumat (2/12) sore.

Menurutnya, bila larangannya itu dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), mungkin menurutnya itu hal yang wajar. Karena tentu yang dilakukan oleh Paspampres sesuai dengan tupoksi mereka, untuk mengurangi risiko yang muncul. Namun bila data dan informasi itu disampaikan oleh pihak lain, yang menyatakan ada potensi dugaan ancaman keamanan terhadap Presiden, itu yang harus ditelusuri.

"Karena bila terus terjadi maka tentu bisa mengancam kegagalan kebijakan penting yang harus dibuat Presiden," ujarnya. Namun di luar itu semua, menurut Dahnil, keputusan pribadi Presiden Jokowi di detik terakhir yang akhirnya memutuskan bertemu dan ikut shalat Jumat bersama umat Islam di lapangan silang Monas, patut diapresiasi.

Secara pribadi, kedatangan Jokowi bergabung di tengah peserta aksi 212 diharapkan membuat aspirasi rakyat terdengar jelas. "Pak Jokowi bergabung ke Monas seperti harapan saya, keputusan yang keren dan menenangkan. Keputusan yang menggembirakan Pak. Peluk rakyatmu," ujar Dahnil.

Alasannya, sikap Jokowi pada 4 November lalu, sempat membuat kekecewaan jutaan massa umat Islam yang saat itu telah berkumpul. Dan mereka berharap adanya ketegasan dari Jokowi terkait kasus penistaan agama oleh Ahok. Namun, ia melihat sikap Jokowi yang berbeda kali ini, dan mendapat banyak apresiasi karena bersedia bertemu dan ikut shalat Jumat bersama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement