Jumat 02 Dec 2016 19:29 WIB

Penumpang Stasiun Juanda Meningkat Hampir 400 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peserta Aksi Damai 2 Desember Shalat Jumat di Stasiun Juanda, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Peserta Aksi Damai 2 Desember Shalat Jumat di Stasiun Juanda, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pascausainya kegiatan aksi damai 212 berpusat di Lapangan Monas pada Jumat (2/12) siang, volume penumpang KRL di Stasiun Juanda, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat tercatat meningkat hampir empat kali lipat.

Menurut VP Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa, sejak pukul 13.00 WIB sejumlah peserta aksi sudah memadati sejumlah stasiun antara lain Stasiun Gondangdia, Juanda, dan Sawah Besar.

Volume penumpang di sejumlah stasiun tersebut meningkat signifikan dibanding hari normal. Hingga pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah penumpang di Stasiun Juanda mencapai 95.279 pengguna.

Pada hari kerja biasa, jumlah penumpang di Stasiun Juanda di waktu yang sama tercatat hanya 26.737 pengguna.

Di Stasiun Gondangdia, volume penumpang tercatat hingga 82.993 pengguna, dibandingkan situasi normal tercatat 47.523 penumpang. Selepas pukul 18:00 WIB, jumlah pengguna sudah tidak sepadat pada siang dan sore hari.

Banyaknya jumlah penumpang di kedua stasiun tersebut membuat kondisi sangat padat. Sebagai solusi untuk mengurai kepadatan penumpang, PT KCJ mengoperasikan enam perjalanan kereta tambahan.

Enam perjalanan tersebut masing-masing untuk relasi Jakarta Kota-Bogor lima perjalanan dan relasi Jakarta Kota-Bekasi satu perjalanan.

''Rangkaian kereta tambahan yang dioperasikan termasuk rangkaian kereta yang lebih panjang, dengan formasi 12 dan 10 kereta,'' ungkap Evai melalui keterangan resmi kepada //Republika//, Jumat (2/12).

Saat ini situasi di sejumlah stasiun telah terpantau kembali normal. Meskipun demikian, PT KCJ mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan bersama dengan mematuhi seluruh aturan dan tata tertib di stasiun maupun di dalam KRL.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement