Jumat 02 Dec 2016 21:30 WIB

Menuai Berkah dari Produk Halal

Rep: reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
 Pengunjung melihat aneka makanan halal dalam acara International Islamic Fair (IIF) 2016 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengunjung melihat aneka makanan halal dalam acara International Islamic Fair (IIF) 2016 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jaminan kehalalan produk bagi konsumen menjadi alasan CEO PT Bintang Rayya Pangan Lestari (Bebek Dower Resto) Doni Triana melabeli produknya dengan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak sekadar memenuhi regulasi pemerintah, Doni merasa memiliki tanggung jawab moral kepada setiap pelanggan setianya.

''Jadi, kami sebagai Muslim ingin memastikan, apa yang kami deliver ke pelanggan ini ya benar-benar halal. Semua proses, bahan baku, dan bahan utama yang digunakan semuanya, Insya Allah, halal,'' ujar Doni ketika dihubungi Republika.

Dia menjelaskan, sertifikasi halal menjadi semacam guidance di dalam internal Restoran Bebek Dower agar tidak abai dengan menu yang disajikan kepada pengunjung. ''Jadi, kalau ada menu atau racikan bumbu baru, ya harus dipastikan semuanya halal. Mulai dari bahan baku, dari supplier harus ada ketentuan halalnya. Kemudian, juga kalau ada kerja sama dengan pihak lain, ya juga harus halal produknya itu,'' tutur Doni.

Semangat untuk menyajikan produk halal terus digaungkan Doni. Saat ada restoran yang menyajikan makanan tidak halal di samping restorannya, Doni akan memastikan produk makanannya tidak terkontaminasi dengan produk makanan tidak halal yang berasal dari restoran di samping outlet-nya.

Mengawali usaha makanan khas Indonesia sejak 2011, Doni tidak pernah menyangka usahanya berkembang begitu pesat. Hingga saat ini, Bebek Dower Resto setidaknya telah memiliki 14 outlet atau cabang di sekitar Jabodetabek dan Karawang, termasuk outlet-outlet yang terdapat di sejumlah pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta.

Pada awal membuka Bebek Dower Resto secara kecil-kecilan, Doni mengaku, pihaknya memang belum sempat mengurus sertifikasi makanan halal. Dia baru mendapatkan sertifikasi halal pada akhir 2014 seiring dengan perkembangan usahanya yang kian luas dan penerimaan masyarakat terhadap masakan olahan bebek.

Doni mengaku, tidak pernah mengukur manfaat langsung sertifikasi halal tersebut terhadap usahanya. Terlebih, jenis produk yang disajikan di Bebek Dower adalah makanan khas Indonesia. Biasanya, pelanggan tak meragukan lagi kehalalan masyarakat Indonesia. Kendati begitu, pihaknya selalu berkomitmen untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produk, baik melalui training SDM ataupun menjaga kualitas bahan baku.

"Sertifikasi itu mungkin sedikit banyak berpengaruh juga. Tapi, seberapa persennya, saya tidak mengukur secara detail. Cuma, kalau saya sendiri, di Bebek Dower kan ada pertanggunjawaban moral sekarang dan nanti. Sebagai orang yang percaya kepada hari akhir, kami juga tidak mau main-main,'' kata Doni.

Dia pun mengajak kepada sesama pengusaha Muslim untuk bisa mengurus sertifikasi halal. Terlebih, dengan alasan utama untuk memastikan tanggung jawab moral kepada pelanggan. Dengan sikap tersebut, lanjut Doni, sumber pendapatan dari para pengusaha Muslim akan lebih berkah dan halal.

''InsyaAllah, jadi sumber rezeki yang halal dan berkah. Jadi, halal nggak cuma sakedar di tulisan. Jadi, memang benar-benar semuanya. Bahkan, saat ini, paradigmanya halal nggak cuma di produk, tapi juga sumber pendanaan usaha-usaha tersebut,'' tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement