REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Aksi Bela Islam 2 Desember (212) yang berlangsung di Jakarta, mendapat dukungan dari daerah. Di Kabupaten Cilacap dan Purbalingga, beberapa elemen masyarakat berkumpul dan menggelar doa bersama agar aksi di Jakarta yang melibatkan jutaan umat Islam berlangsung damai.
Di Purbalingga, Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, beserta seluruh komponen masyarakat Purbalingga, menggelar doa bersama di Pendapa Setda setempat. Berbagai elemen masyarakat dari berbagai agama ikut hadir dalam acara tersebut.
''Acara doa bersama ini tidak hanya untuk menunjukkan bahwa di Purbalingga tidak ada perselisihan antar agama, suku, dan etnis. Tapi kita juga ikut mendoakan agar aksi di Jakarta berlangsung damai,'' kata Bupati Tasdi.
Dalam acara tersebut, beberapa tokoh pemuka agama tampil memimpin doa secara bergantian. Antara lain, dari kalangan umat Islam doa dipimpin oleh KH Abror Musodiq, doa umat Kristen Protestan dipimpin Pendeta Slamet, dari umat Katholik dipimpin Pendeta Ari Subroto yang mewakili Romo Agung Setiawan, dan dari umat Khonghucu doa dipimpin Cece Rohyana.
Dalam doanya, kelima pemuka agama di Purbalingga memohon agar kebhinekaan di Indonesia tetap terjaga, saling menjaga sikap toleransi, saling percaya, saling menghormati, saling memaafkan, dan dihindarkan dari perselisihan.
Sementara di Kabupaten Cilacap, doa bersama dan dzikir dilaksanakan di pendopo Wijayakusuma. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto dan para pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), guru, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. ''Kita menggelar dzikir dan doa bersama sebagai bentuk dukungan agar Aksi 212 di Jakarta berjalan damai,'' katanya.
Pembicara yang tampil dalam acara itu, KH Muklisudin Affandi dari Kecamatan Kesugihan, mengingatkan umat Islam Cilacap terhadap keteladanan yang telah diberikan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah. ''Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad menjadi pribadi yang wajib kita teladani,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika