REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan pihaknya menyatakan keprihatinan terhadap PSSI yang dianggap tidak cakap dalam mengelola penjualan tiket semifinal leg pertama Piala AFF 2016. Kemenpora mendesak PSSI untuk melakukan tujuh hal.
"Pertama, PSSI harus memperkecil peluang transaksi penjualan tiket beralih ke tangan para calo. Jika sektor layanan jasa lainnya bisa mengatasi percaloan, seharusnya PSSI juga bisa," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Kedua, Kemenpora mendesak PSSI agar memberikan tindakan tegas kepada oknum-oknum PSSI atau pihak-pihak tertentu yang leluasa bergerak dalam sistem percaloan tiket. PSSI pun diminta tidak membiarkan buruknya pola penjualan tiket dan memperbaikinya meski harus berkoordinasi dengan pihak lain baik dengan mitra lokal maupun internasional.
Keempat, PSSI didesak untuk memastikan jumlah tiket yang dijual atau yang disediakan sesuai dengan kapasitas stadion tempat berlangsungnya pertandingan. Berikutnya yakni PSSI dituntut meminta pihak Kiostix.com, penjual resmi tiket semifinal Piala AFF di Indonesia, untuk bertanggung jawab atas penjualan tiket.
Keenam, pihak Kemenpora mendesak PSSI agar dapat memastikan kapasitas "bandwith" memadai jika transaksi jual beli dilakukan dengan sistem daring ("online"), sehingga pelayanan via internet dapat dilakukan dengan normal.
Terakhir, berhubung pertandingan semifinal Piala AFF 2016 adalah pertandingan kandang internasional pertama Indonesia di kepengurusan PSSI baru, maka kami menuntut pimpinan PSSI menunjukkan citra positif terkait aspek tata kelola pertandingan, keamanan, jual beli tiket, perlindungan tamu dari Vietnam dan AFF.
''Semua itu dilakukan dalam konteks reformasi tata kelola persepakbolaan Indonesia supaya menjadi lebih baik dan konstruktif," kata Gatot.