Sabtu 03 Dec 2016 17:20 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon dan Reklame di Lampung

Rep: Murslain Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga berusaha memotong batang pohon yang tumbang dengan gergaji listrik untuk menyingkirkan pohon dari sebuah jalan di Millgrove.
Foto: abc
Warga berusaha memotong batang pohon yang tumbang dengan gergaji listrik untuk menyingkirkan pohon dari sebuah jalan di Millgrove.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -– Angin kencang menerjang sejumlah kawasan di kota Bandar Lampung dan sekitarnya sejak Sabtu (3/12) pukul 02.00 WIB hingga 17.00 WIB. Akibatnya sejumlah pohon, papan reklame, dan tiang listrik roboh.

Pemantauan Republika nyaris di seluruh wilayah Kota Bandar Lampung, sepanjang Sabtu dini hari hingga petang, diterjang angin kencang. Beberapa pohon di pemukiman penduduk dan pinggir jalan roboh dan patah rantingnya. Papan-papan reklame yang berdiri satu tiang tumbang. Anjungan teras toko pun terangkat angin dan ambruk.

Di Kecamatan Kemiling, kawasan tertinggi di Kota Bandar Lampung mendapat terpaan angin yang cukup kencang. “Angin kencang mulai terasa tidak seperti biasanya sejak pukul dua dini hari. Kami tidak bisa tidur lagi sampai Subuh,” kata Lina, ibu rumah tangga.

Pada pagi harinya, beberapa pohon terlihat tumbang dari akar dan dahannya. Papan reklame rokok yang berdiri berjajar di pinggir jalan tumbang semua diterpa angin. Atap seng rumah warga dan awning toko ikut roboh. Warga bergotong royong menyisihkan pohon tumbang yang menghalangi arus lalu lintas.

Angin kencang juga menerpa kawasan Wayhalim, Rajabasa, Segala Mider, dan Telukbetung. Sejumlah pohon dan papan reklame tumbang. Warga pun terpaksa memangkas pohon tua sebagai antisipasi.

Badai angin kencang ini juga dirasakan warga di Kabupaten Lampung Barat dan Kota Metro. Di Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat, tiang listrik di jalan lintas Bukit Kemuning – Liwa rubuh. Warga belum bisa menikmati aliran listrik karena belum ada petugas PLN yang memperbaiki jaringan kabel listrik tersebut.

Sedangkan di Kota Metro, angin kencang juga terjadi. Di tempat ini, tidak terlihat adanya pohon tumbang, namun sejumlah pagar seng warga banyak yang rubuh diterpa angin. Angin kecang terjadi juga di Trimurjo. Sejumlah petani yang sedang memasuki musim tanam, banyak yang menunda turun ke sawah, karena menjaga rumahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement