Sabtu 03 Dec 2016 18:58 WIB

Longsor di Lereng Lawu, Satu Orang Meninggal

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Bencana tanah longsor kembali melanda rumah warga di lereng Gunung Lawu tepatnya di Dusun Banaran Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar. Akibat peristiwa tersebut satu korban meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho di Karanganyar, Sabtu mengatakan kejadian bencana tanah longsor di Dusun Banaran Desa Plosorejo tersebut terjadi pada Jumat (2/12), sekitar pukul 21.30 WIB. "Korban meninggal Catur (21), sedangkan dua korban luka berat Paikem (52) dan Harso Wiyono (55)," kata Nugroho.

Tim SAR dan masyarakat telah mengevakuasi korban. Korban luka-luka dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo.

Nugroho mengatakan Desa Plosorejo di luar pantauan pemetaan daerah titik rawan longsor. Tebing di atas rumah korban merupakan ladang yang ditanami sayuran. "Kondisi ladang sayuran gundul, sehingga saat terjadi hujan waktu cukup lama memudahkan air masuk ke dalam tanah, dan menyebabkan rawan longsor," kata Nugroho.

Ia mengatakan sebelum kejadian, warga awalnya mendengarkan gerakan tanah dengan suara keras, dan beberapa menit kemudian ada yang teriak meminta tolong. Kejadian itu, satu meninggal dunia karena seluruh tubuhnya tertutup material longsoran. "Korban meninggal ini, hanya terlihat kakinya saja saat ditemukan oleh warga," katanya.

Menurut dia, korban meninggal dunia saat kejadian dalam kondisi tertidur pulas, dan tiba-tiba tertimbun tanah longsor di seluruh tubuhnya. Dua korban lain, berteriak minta tolong warga dan mengalami luka patah tulang.

Ia mengatakan kondisi kemiringan tanah di lokasi kejadian, sekitar 70 derajat, sangat curam, dan tidak ada tanaman keras atau pohon sehingga potensi longsor.

Namun, warga telah melakukan kerja bakti membantu menyingkirkan longsoran material dari rumah korban.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat lebih waspada terutama pada musim ekstrem seperti saat ini, terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga diminta memfungsikan kembali alat komunikasi kentongan untuk pemberitahuan terhadap warga jika terjadi hujan deras berlangsung cukup lama.

Ia mengatakan dari hasil pemetaan daerah rawan tanah longsor sekitar 48 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Karanganyar. Rawan longsor antara lain Kecamatan Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Bandabuntung, Seloromo, dan Metesih.

Oleh karena itu, pihaknya sudah menyiapkan anggotanya BPBD untuk selalu memantau di daerah dianggap rawan bencana tersebut. Masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap bencana tanah longsor dan banjir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement