Sabtu 03 Dec 2016 23:30 WIB

Reparasi Gratis Kursi Roda Peringati Hari Difabel

Kursi roda. Ilustrasi
Foto: guardianlv.com
Kursi roda. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Paguyuban Difabel Warsa Mundung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memperingati Hari Difabel Internasional dengan memberikan pelayanan perbaikan atau reparasi gratis kursi roda, kruk (tongkat kaki), dan sepeda motor roda tiga.

Ketua Paguyuban Difabel Warsa Mundung Kabupaten Magelang, Kasih di Magelang, Sabtu, mengatakan kursi roda dan kruk sebagai alat bantu mobilitas bagi kaum difabel merupakan alat yang paling vital untuk menunjang kegiatan sehari-hari.

"Jika alat bantu ini rusak tentu sangat menghambat aktifitas keseharian mereka. Bukan saja akses ekonomi yang terhambat, melainkan semua sendi kehidupan seperti akses pendidikan, budaya, dan tentu saja akses sosial dengan warga sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan acara bakti sosial ini dimulai sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB, karena pesertanya dari tempat yang cukup jauh dari lokasi bengkel.

Ia menuturkan kegiatan yang didesain dengan konsep santai ini memungkinkan antar peserta, baik itu difabel atau bukan dapat berinteraksi dan saling berbagi.

Kegiatan yang diikuti puluhan kaum difabel tersebut juga mengundang Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Pemerintah Desa Wringin Putih, dan Kecamatan Borobudur sehingga peserta nantinya dapat bertukar pikiran sambil menunggu perbaikan selesai.

Perbaikan alat bantu mobilitas difabel berlangsung di Bengkel Las Ngudi Rejeki milik Darmanto, salah satu tenaga teknisi ahli dari United Celebral Palsy-Roda Untuk Kemanusiaan (UCP RUK).

Darmanto juga melayani pembuatan ramp (bidang miring) yang dibuat untuk membantu pengguna kursi roda menaiki ruangan dari pada lewat tangga.

Darmanto yang juga pengandang difabel ini menuturkan meletakkan ramp di ruang publik merupakan salah satu cara mewujudkan ruang publik yang inklusif, terbuka untuk semua pihak.

Ia mengatakan lebih dari 50 anak difabel mendapatkan perbaikan alat bantu mobilitas dalam bakti sosial ini.

"Sejumlah anak itu kami data dari panitia yang tersebar di Muntilan, Salam, Srumbung, Tempuran, Mertoyudan, dan Borobudur," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement