REPUBLIKA.CO.ID, MADAGASKAR -- Keluarga korban Malaysia Airlines MH370 tiba di Madagaskar pada Sabtu (3/12). Mereka ingin melanjutkan pencarian pesawat dan petunjuk lain yang mungkin ditemukan.
Dilansir BBC, mereka mengaku akan mencari dengan tangan sendiri jika perlu. Pencetus aksi ini, Grace Subathirai Nathan menggalang dana pribadi untuk perjalanan ke Madagaskar.
Ada tujuh orang anggota keluarga yang ikut, di antaranya tiga dari Malaysia, dua dari Cina dan satu dari Prancis. Ibu Nathan adalah satu dari 239 orang yang berada di MH370.
"Kami ingin bicara pada sebanyak orang yang kami temui, terutama LSM, misionari, gereja, dan lainnya," kata Nathan setelah tiba di Madagaskar. Mereka menilai, pencarian selama ini sejak 2014 tidak sistematis.
Sebelumnya, pencarian berkonsentrasi di pantai barat Australia, namun tidak ada hasil. Sejumlah temuan malah berasal dari wilayah Afrika. Sedikitnya enam puing ditemukan di Afrika Timur.
Nathan dan relawan keluarga akan membagikan brosur pada penduduk Madagaskar soal pengenalan puing. "Kami akan bicara pada nelayan untuk meningkatkan kepedulian, mengenali puing, mengambil dan menyerahkannya," kata Nathan.
Menurut pernyataan di Voice 370 di Facebook, perjalanan mereka akan berakhir pada 11 Desember. Voice 370 merupakan laman berisi anggota keluarga korban MH370.