Ahad 04 Dec 2016 14:38 WIB

Kapolres Cirebon Kota, Muazin Bersuara Merdu di Aksi Bela Islam 212

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Indra Jafar, saat menjadi muazin shalat Jumat di aksi Bela Islam 212 di Lapangan Monas Jakarta.
Foto: dokumen pribadi
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Indra Jafar, saat menjadi muazin shalat Jumat di aksi Bela Islam 212 di Lapangan Monas Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Aksi Bela Islam jilid III di Monas, Jakarta pada 2 Desember 2016, menyisakan kebanggaan bagi jajaran Polri dan umat Islam Kota Cirebon. Pasalnya, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Indra Jafar, menjadi muazin shalat Jumat yang diikuti jutaan umat Islam yang menghadiri kegiatan tersebut.

 

"Bukan berarti saya ria, tapi ini sebuah kebanggaan dan kehormatan. Biasanya azan kan dikumandangkan oleh santri, tapi ini oleh polisi," ujar Indra saat dihubungi Repulika melalui telepon selulernya, Ahad (4/12).

 

Indra menceritakan, Ustaz Arifin Ilham lah yang memintanya untuk menjadi muazin shalat Jumat saat Aksi Bela Islam III. Dia dan Ustaz Arifin Ilham memang telah menjalin ukhuwah yang dekat sejak 2003 silam. "Saat beliau (Ustaz Arifin Ilham) yang minta, saya bilang siap," tutur perwira yang selama ini dikenal dekat dengan kalangan ulama tersebut.

 

Sebelum melaksanakan tugasnya, Indra sempat bertemu langsung dengan Kapolri, Jendral Tito Karnavian. Saat itu, sang pimpinan yang merasa terkejut ada anggotanya yang menjadi muazin, mengucapkan selamat. Kapolri juga memintanya untuk menunjukkan kemampuan yang terbaik dalam menjalankan tugas (mengumandangkan azan) tersebut.

 

Indra menuturkan, sempat terbetik dalam hatinya rasa ragu saat hendak mengumandangkan azan. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, dia mengaku memiliki kekuatan untuk mengumandangkannya. Saat itu, dia mengumandangkan azan dua kali, yakni azan pertama dan azan kedua.

 

Indra mengaku merasakan suasana yang penuh kedamaian ketika berada di tengah-tengah jutaan umat Islam yang mengikuti kegiatan doa dan zikir bersama di Monas tersebut. Dia pun terharu melihat umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia datang ke lokasi karena panggilan hati, tanpa paksaan dari siapa pun.

 

Rasa haru yang dirasakan Indra makin bertambah karena saat itu juga hadir para ulama dan habaib yang sangat dihormatinya. Apalagi, Kapolri Jendral Tito Karnavian, juga turut hadir mengikuti kegiatan tersebut. "Ini menunjukkan hubungan yang baik antara ulama dan umara," tegas Indra.

 

Indra pun sangat takjub melihat dahsyatnya ukhuwah Islamiyah yang ditunjukkan para peserta aksi Bela Islam jilid III. Dia menilai, sebagai mayoritas di Indonesia, umat Islam di Indonesia, terutama yang hadir dalam kegiatan tersebut, telah menunjukkan akhlak yang mulia.

 

"Tumbuhan dan rumput pun sangat dijaga, jangan sampai ada yang terinjak. Sampah juga dibersihkan," ujar Indra.

 

Indra juga yakin, umat Islam di Indonesia memiliki semangat yang tinggi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hanya dengan persatuan dan kesatuan itulah, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan tetap berdiri. "Apalagi ditambah dengan bersatunya ulama dan umara," kata Indra.

 

Selama menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota enam bulan terakhir, Indra dikenal dekat dengan kalangan ulama dan sering mengunjungi masjid-masjid. Dia juga memiliki program Jumat keliling, yakni berkeliling dari masjid ke masjid untuk menyampaikan program kepolisian. Bahkan, dengan suara merdunya, tak jarang dia diminta menjadi muazin di masjid yang didatanginya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement