REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dipecat sebagai ketua DPR pada 30 November lalu, Ade Komarudin, akhirnya memberikan pernyataan. Pria yang akrab disapa Akom itu menggelar konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, usai menjalani pengobatan di Singapura.
Dalam pernyataannya, Akom mengaku tidak masalah dan ikhlas atas pemecatannya. ''Saya sampaikan bahwa jabatan itu amanah dan diambil Tuhan, ya kita harus ikhlas, tawakal, dikasih kesempatan, kita terima,'' kata Akom, dalam konferensi persnya, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/12).
Dia tidak ingin meributkan pencopotan jabatan yang sudah 11 bulan diembannya. Akom merasa kasihan dengan negeri ini jika masalah perebutan kekuasaan dibiasakan. Tradisi politik yang ganggu stabilitas politik tidak boleh dipertahankan.
''Kita ingin negara ini stabil dan saya ingin urus. Tapi karena kecapean, saya harus kontrol dan selama ini saya sibuk dan ini peringatan kepada saya dari Allah,'' ucap Akom.
Akom tidak ingin mengomentari benar tidaknya prosedur pemecatan tersebut. Ia menyerahkan penilaian itu sepenuhnya kepada publik, karena tidak ingin terjebak subjektivitasnya secara pribadi.
''Saya serahkan kepada publik. Tapi saya yakini benar yang namanya kebenaran, soal waktu dan kebenaran itu bukan dalam arti hukum positif,'' jelas dia.