REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ade Komarudin diputus bersalah dalam dua perkara oleh MKD pada Rabu (30/11), yang menyebabkan dirinya dipecat sebagai ketua DPR. Dia pun mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah terhadap putusan MKD tersebut. Namun sebelumnya Akom memilih untuk mendekatkan diri pada Allah, berharap mendapat pencerahan.
''Karena ini menyangkut nama baik, bukan soal jabatan. Saya anggota DPR sejak 1997, berusaha menjaga nama baik itu tidak mudah,'' kata Ade Komarudin, di Bandara Soekarno -Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/12).
Ia mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan adalah mengasingkan diri dengan mengaji, sekitar 10 hari, untuk mendekatkan diri pada Allah. Dia berharap, orang-orang yang mengambil keputusan terhadapnya diberikan pencerahan oleh Allah.
''Kita doakan kekeliruannya, kegelapan, dibukakan oleh Allah melallui pengajian yang saya lakukan,'' ucapnya.
Setelah itu, dis akan mempertimbangkan agar meluruskan sesuatu yang menurutnya keliru. Namun, ia menegaskan, keputusan untuk 'melawan' putusan MKD itu bukan soal pergantian ketua DPR, melainkan mencari kebenaran.
''Seseuatu yang perlu diluruskan , sesuatu yang tak baik harus diluruskan. Yang menimpa saya akan terjadi sama yang lain,'' ujarnya.
Sebelumnya Ade komarudin terpilih menjadi ketua DPR, setelah Setya Novanto mengundurkan diri karena dianggap terlibat skandal 'papa minta saham'. Namun, Setya Novanto mampu memperbaiki nama baiknya setelah MK memutuskan bahwa alat bukti yang digunakan untuk menjeratnya dalam pasal pemufakatan jahat tidak sah.