Ahad 04 Dec 2016 22:35 WIB

Jonan Minta Museum di Bawa ESDM Berstandar Internasional

Rep: Frederikus E Bata/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan (kedua kanan) bersama Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar (kelima kanan) melihat maket kaldera Gunung Batur di Museum Geopark Batur di Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (4/12).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan (kedua kanan) bersama Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar (kelima kanan) melihat maket kaldera Gunung Batur di Museum Geopark Batur di Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KINTAMANI -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada Ahad (4/12). Dalam kunjungan kerja ini, Menteri Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bersama-sama dengan rombongan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meninjau kawasan Geopark dan Museum Geopark Batur di Kintamani, Bangli, Bali.

“Museum Geopark Batur menjadi bukti bahwa warisan Geologi yang berpadu dengan kearifan lokal (local wisdom) dan keanekagaman hayati dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Jonan lewat siaran pers,  Ahad (4/12).

Geopark Batur dikukuhkan sebagai Jejaring Geopark Global (Global Geopark Network/GGN) oleh UNESCO pada September 2012. Geopark Batur memiliki keunikan jika dibandingkan dengan geopark lain di Indonesia. Gunung Batur memiliki dua kaldera, di mana di dalam kaldera I terbentuk kaldera II. Kaldera Gunung Batur ini diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar pada 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu. Di dalam kaldera II terdapat danau berbentuk bulan sabit, yang dikenal dengan nama Danau Batur.

Indonesia saat ini telah memiliki dua geopark yang telah masuk dalam GGN, yakni Geopark Batur dan Geopark Gunung Sewu di Jawa Tengah. Negara kita memiliki empat Geopark Nasional, yakni Geopark Nasional Kaldera Toba di Sumatera Utara, Merangin di Jambi, Rinjani di Nusa Tenggara Barat, dan Ciletuh di Jawa Barat. Adapun Geopark Nasional Merangin telah diusulkan untuk dapat masuk dalam GGN.

Penjelasan mengenai geopark yang ada di Indonesia dapat dilihat di Museum Geopark Batur. Museum ini berfungsi sebagai “center of excellence” untuk mendukung pengayaan intelektual, konservasi warisan alam, dan Geopark Nasional di masa datang. “Terkait pengembangan Museum Geopark, saya ingin museum-museum yang ada di bawah Kementerian ESDM pengelolaannya lebih bagus. Pengelolaan dengan standar internasional," tutur Jonan.  

Museum Geopark Batur, yang diresmikan pada 1 April 2016 lalu, menampilkan koleksi yang merepresentasikan tiga pilar geopark, yakni keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keanekaragaman wujud budaya (cultural diversity). Koleksi museum ini berjumlah 350 objek dengan dimensi antara 5 centimeter (cm) sampai 250 cm dan berat maksimum 600 kilogram. Sepanjang 2016, jumlah pengunjung Museum Geopark Batur telah mencapai 60.000 orang.

“Ini wajah baru museum di Indonesia yang memadukan alam, kultur, flora-fauna daerah setempat dalam satu kesatuan," jelas Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial saat menyambut kunjungan Kementerian ESDM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement