REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Salah satu kelompk pemikir paling berpengaruh di London, Policy Exchange mensurvei lebih dari tiga ribu Muslim Inggris dan mengadakan sejumlah diskusi untuk lebih memahami sikap muslim terhadap berbagai isu.
Kelompok ini baru saja merilis temuan mereka dalam sebuah laporan yang disebut Unsettled Belonging: A survey of Britain's Muslim Communities.
Dari hasil yang dipaparkan, diketahui bahwa 20 persen Muslim menyatakan terwakili oleh organisasi-organisasi yang berbicara untuk komunitas mereka dan hanya 9 persen yang suka terlibat melalui organisasi muslim seperti The Muslim Council of Britain (MCB). Ini setara dengan hanya 1,9 persen dari Muslim Inggris yang mengatakan bahwa MCB mewakili mereka.
Sebagai organisasi yang mengklaim memiliki representasi Muslim terbesar di Inggris, dukungan terhadap MCB turun 6 persen (dalam survei sebelumnya).
Dari survei juga diketahui bahwa MCB bukan berarti perwakilan dari komunitas Muslim Inggris. Tiada yang mewakili Muslim Inggris selain perwakilan mereka memilih dalam demokrasi sekuler .
Temuan lainnya yaitu bahwa mayoritas muslim di Inggris sama seperti warga negara lainnya. Mereka berbagi keprihatinan yang sama, harapan, dan aspirasi sebagai masyarakat sipil.
"Secara keseluruhan, Muslim adalah salah satu warga paling setia, patriotik dan taat hukum negara," ujar seperti dilansir HYPERLINK "http://yahoo.com"yahoo.com (3/12).
Muslim Inggris merupakan warga yang taat menjalankan agama dari populasi Inggris. Tetapi karakter religius ini tidak mengurangi fakta bahwa sebagian besar dari mereka memiliki gaya hidup sekuler. Untuk itu sangat disayangkan jika pemerintah dan media menginginkan muslim Inggris untuk menjalankan kehidupan bebeda dengan masyarakatlainnya.