REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Italia Matteo Renzi harus meninggalkan posisinya karena tidak dapat cukup dukungan dalam referendum. Proyeksi awal hasil referendum pada Ahad (4/12) menunjukan marjin terlalu lebar.
Sebelumnya, Renzi telah berjanji mengundurkan diri jika ia kalah dalam referendum. Tiga proyeksi di stasiun televisi menunjukkan pemilih tidak ingin lagi dipimpin Renzi.
Pilihan 'tidak' lebih tinggi sekitar delapan poin di awal perhitungan. Dalam setengah jam, proyeksi berdasarkan perhitungan menunjukkan Renzi kalah sebanyak 20 poin.
Dilansir BBC, exit poll dari televisi pemerintah RAI menunjukkan 42-46 persen mendukung reformasi Renzi dan 54-58 persen tidak mendukung. Referendum ini merupakan barometer sentimen antipembangunan di Eropa.
Dalam referendum, pemilih ditanya soal rencana mempersingkat parlemen. Namun akhirnya referendum dinilai sebagai dukungan pada rencana PM Renzi. Partai populis mengampanyekan tidak.
Nilai euro merosot tajam melawan dolar saat exit poll dari 1.0550 dolar per euro jadi 1.0625 dolar AS. Jika hasil konsisten, maka ini akan jadi tantangan krisis baru bagi Uni Eropa.