REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan rumah di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir sekitar satu meter akibat meluapnya Sungai Ciemas, Senin.
"Hujan deras yang turun sejak pagi hari menyebabkan sungai yang melintas di permukiman warga tepatnya di Kampung/Desa Ciemas meluap dan merendam puluhan rumah yang ada di sekitarnya setinggi pinggang orang dewasa," kata Camat Ciemas, Agung Budiman di Sukabumi, Senin (5/12).
Menurut dia, dari hasil pendataan sementara ada 64 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa yang terkena dampak bencana banjir tersebut. Sebagian warga sudah mengungsi dan juga ada yang tetap memilih bertahan di rumah. Namun, hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan khususnya rumah warga akibat bencana ini.
Selain itu, untuk kerugian masih dalam pendataan, karean saat ini pihaknya tengah fokus mengevakuasi warga yang ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman. Unsur Muspika Ciemas seperti petugas TNI, Polri dan relawan sudah berada di lokasi untuk membantu warga yang menjadi korban banjir. Apalagi pada Senin siang, hujan deras masih mengguyur wilayah tersebut sehingga pihaknya terus bersiaga, khawatir ketinggian air semakin meningkat.
"Tidak ada korban jiwa maupun bangunan yang rusak parah pada musibah ini, namun akibat banjir tersebut banyak perabotan rumah tangga, pakaian dan barang elektronik yang rusak. Dan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan kami mengimbau kepada warga untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman," katanya menambahkan.
Agung mengatakan meluapnya Sungai Ciemas karena pendangkalan dan semakin sempitnya aliran sungai. Sehingga saat turun hujan deras, air sungai meluap dan merendam rumah warga.
"Sebenarnya sungai ini volume airnya tidak begitu besar, tapi karena penyempitan dan pedangkalan sehingga air yang datang dari hulu tidak tertampung di aliran sungai yang imbasnya melimpah ke rumah warga," katanya.
Sementara untuk bantuan sudah mulai dikirimkan ke lokasi bencana dan hingga kini Muspika Ciemas masih melakukan pendataan dan memeriksa satu persatu rumah warga yang terendam banjir.