Senin 05 Dec 2016 14:07 WIB

Literasi Alquran Bisa Dimulai dari Membaca dan Mengartikan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah wanita membaca Alquran.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah wanita membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat literasi Alquran siswa SMA nasional pada level sedang, dinilai agak menyedihkan. Namun, hal itu harus tetap harus dibenahi. Karenanya, pembelajaran Alquran bisa dimulai dengan membaca dan mengartikan Alquran.

Pusat Litbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama telah melakukan penelitian Indeks Literasi Alquran siswa SMA. Dalam skala penilian 1 sampai 5, penelitian ini menemukan bahwa indeks literasi Alquran siswa SMA secara nasional berada dalam kondisi sedang dengan indeks rata-rata 2,44.

Penelitian ini dilakukan terhadap 3.710.069 siswa SMA negeri ataupun swasta dari total populasi siswa SMA sekitar tujuh juta siswa di seluruh Indonesia. Ada empat aspek yang dinilai, yaitu membaca (indeks 2,59) dan menulis (2,2) dimana keduanya masuk kategori sedang. Aspek mengartikan bacaan Alquran berada dalam kategori rendah (1,87), dan aspek menghafal dalam kategori tinggi (3,03).

Penelitian yang dilakukan pada 2016, bertujuan mengevaluasi berbagai aspek kemampuan dalam literasi Alquran. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, Alquran menjadi bagian penting dalam perkembangan budaya literasi di Indonesia.