Senin 05 Dec 2016 14:22 WIB

Panitia 'Kita Indonesia' Mengaku Larang Bawa Atribut

Sejumlah tokoh nasional turut memeriahkan Aksi Damai 'Kita Indonesia' di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (4/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah tokoh nasional turut memeriahkan Aksi Damai 'Kita Indonesia' di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidang Hukum Aliansi Bangsa Indonesia Taufik Basari mengaku, sempat mengimbau peserta tidak membawa atribut partai politik saat parade kebhinnekaan 'Kita Indonesia' pada hari bebas berkendaraan di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat, pada Ahad (4/12) pagi. "Tapi (massa) ada yang membawa secara spontan dan luput (dari pantauan panitia)," kata Taufik di Polda Metro Jaya, Senin (5/12).

Taufik mengaku, keterbatasan panitia yang mengawasi peserta aksi untuk tidak menggunakan kaos partai politik. Namun, pimpinan rombongan massa kesulitan mengganti atribut tersebut karena tidak membawa pakaian ganti. "Ini kami akui kekurangan karena agak sulit diantisipasi," ujar Taufik.

Dia menyampaikan, ucapan terima kasih terhadap teguran yang disampaikan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai bentuk kepedulian untuk memperbaiki diri. Taufik mengatakan, pihak panitia telah memperbaiki tanaman yang rusak, memungut sampah yang berserakan dan mencopot atribut yang terpasang di jalur hari bebas berkendaraan.

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menyatakan, satu hal positif acara parade nusantara tersebut semangat menjaga kebersamaan dan keberagaman Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, serta tidak ada kalimat kebencian maupun hujatan sebagai budaya Indonesia. Selain atribut Partai NasDem, Taufik mengakui beberapa bendara partai politik lain seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar bertebaran pada acara Kita Indonesia itu.

Taufik mengungkapkan, panitia telah menerima surat teguran dari Polda Metro Jaya dan Dishub DKI Jakarta terkait adanya dugaan pelanggaran acara parade budaya nusantara tersebut di lokasi hari bebas berkendaraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement