REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Tiga SDN di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (5/12) menunda pelaksanaan ujian akhir semester (UAS). Penundaan ujian itu karena lingkungan sekolahan mereka masih terendam air banjir luapan Bengawan Solo.
"Ada tiga SDN yang menunda pelaksanaan UAS yaitu SDN Lebaksari, Kalisari dan Kadungrejo 2," kata Camat Baureno Bojonegoro Wardoyo, Senin (5/12).
Sesuai informasi yang diterima, menurut dia, genangan air luapan Bengawan Solo di tiga desa itu masih cukup tinggi, bahkan masuk ke sekolahan. Selain itu, permukiman warga di tiga desa itu juga masih terendam air banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi sejak beberapa hari lalu.
"Pelaksanaan UAS di tiga SDN di Kecamatan Baureno, akan dilakukan setelah banjir surut," ucapnya, menegaskan.
Namun, kata dia, siswa SDN Puncangarum di Desa Puncangarum, yang lingkungan sekolahan masih terendam air banjir luapan Bengawan Solo sudah bisa melaksanakan UAS. Karena di ruangan kelas sudah tidak tergenang air.
"Pelaksanaan UAS seharusnya dimulai pukul 07.30 WIB terpaksa ditunda karena siswa bekerja bakti membersihkan bangku dan kursi," kata seorang guru di SDN Pucangarum, di Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, Kasduri.
Di SDN setempat, puluhan siswa bekerja bakti membersihkan bangku dan kursi dengan memanfaatkan air genangan banjir luapan Bengawan Solo di halaman sekolah. Kepada para siswa yang mengikuti UAS dengan jumlah 85 Siswa, guru setempat berpesan agar soal UAS tidak terjatuh, sebab lantai ruangan masih basah bekas terendam air luapan Bengawan Solo.
"Meskipun pelaksanaan UAS dengan mata pelajaran Agama dan pendidikan kewarganegaraan (PKn) sempat molor, tapi berjalan lancar," tuturnya.
Camat Kanor, Bojonegoro Biyono menambahkan, genangan banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya sudah surut. Tetapi masih ada sejumlah desa yang masih terendam air genangan banjir. "Genangan air banjir luapan Bengawan Solo masih terjadi di persawahan dan pekarangan rumah warga," jelas dia.
Namun, kata dia, pelaksanaan UAS di sejumlah SDN di Kecamatan Kanor, yang semula terendam air banjir luapan Bengawan Solo bisa terlaksana air karena sudah surut. "Guru dengan wali murid bekerja bakti membersihkan ruangan sekolah juga bangku dan kursi Minggu (4/12) bersamaan air banjir surut," jelas dia.