Senin 05 Dec 2016 17:16 WIB

Ahok Sebut CFD Harus Bebas Nuansa Politis

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Massa aksi 412 dalam aksi kebinekaan terlihat menggunakan atribut partai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (4/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Massa aksi 412 dalam aksi kebinekaan terlihat menggunakan atribut partai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan sesuai dengan peraturan Pemprov DKI, kegiatan rutin car free day (CFD) harus bersih dari segala kegiatan yang bernuansa politis.  

"Peraturan kami, car free day harus total bersih dari kegiatan politik. Saya sudah baca gimana bisa terjadi, Anda silahkan tanya kepada Plt Gubernur. Yang pasti peraturan kami car free day tidak boleh ada kegiatan politik," kata Ahok, di Rumah Lembang, Senin (5/12). 

Dia mengatakan telah membaca di beberapa media juga, ada beberapa orang partai yang terlalu semangat pakai baju partai. "Saya sudah tegas car free day harus bebas dari kegiatan politik sama sekali," tegasnya.  

Seingat saya, sambung calon Gubernur DKI Jakarta ini, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub), Pemprov DKI harus segera menghentikan parade kebudayaan (Aksi 412) yang digelar di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (4/12) kemarin karena kental dengan nuansa politis.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menegaskan, aksi 412 tidak ada hubungannya dengan dukungan terhadap dirinya dalam kasus dugaan penistaan agama. "Tidak ada hubungan sama saya. Saya juga tidak tahu itu tandingannya (aksi superdamai 212)," ujarnya. 

Sebelumnya, pada Ahad (4/12) massa aksi 412 tampak berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan menggunakan berbagai atribut partai. Mereka berkumpul dalam rangka mengikuti Aksi Kebinekaan.

Dalam aksi tersebut, bendera Partai Golkar tampak mendominasi. Selain itu, tampak juga bendera Partai Nasdem. Pimpinan kedua partai itu pun juga hadir di lokasi. Partai Golkar dan Nasdem merupakan pendukung Ahok dalam pilkada DKI Jakarta.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement