REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah mengijinkan Inpex cCorporation meningkatkan kapasitas produksi pengembangan Blok Masela di atas 7,5 juta ton per tahun (mtpa). Sebelumnya Inpex mengajukan kenaikan produksi hingga 9,5 mtpa.
Inpex meminta peningkatan kapasitas produksi tersebut agar tingkat pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR) mencapai 15 persen. Dalam proposal rencana pengembangan lapangan (PoD) awal, kapasitas produksinya hanya 2,5 mtpa.
"kira-kira lebih sih dari 7,5 tapi enggak banyak. Tidak sampai (sesuai permintaan inpex)" kata Jonan di kantor Kemenko Maritim, Senin (5/12).
Mantan Menteri Perhubungan ini ditemui usai mengadakan rapat koordinasi dengan Menko Maritim dan Sumber Daya, Luhut Binsar Pandjaitan. Isu lain yang dibahas kedua stakehoder terkait permintaan moratorium kontrak Inpex dalam mengelola Blok Masela selama 10 tahun. Jika disetujui malam kontrak yang seharusnya berakhir pada 2028 menjadi 2038. "Itu masih dihitung," ujar Jonan.
Moratorium ini sebagai kompensasi dari perubahan skema pengembangan Blok Masela, yang semula membangun kilang di laut (offshore) menjadi kilang di darat (onshore). Dalam rapat tersebut disetujui pengembalian biaya operasi untuk Inpex sebesar 1,6 miliar dolar AS. Semula operator tersebut meminta dana sejumlah 3 miliar dolar AS.