Selasa 06 Dec 2016 04:43 WIB

Petualangan Ibnu Battuta Jadi Sorotan Barat

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Perjalanan Ibnu Batuta, Ilustrasi
Foto: ytimg.com
Perjalanan Ibnu Batuta, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  David Waines dalam the Odyssey of Ibn Battuta Uncommon Tales of a Medieval Adventurer (2010) menjelaskan, di Eropa, karya-karya Ibnu Battuta mulai mendapatkan sorotan dimulai ketika dua pengelana Eropa ke dunia Arab, Ulrich Jasper Seetzen (1767-1811) dan Johan Ludwig Burckhardt (1784-1817). Dalam perjalanannya, keduanya kerap membeli beragam manuskrip dari Timur Tengah.

(Baca: Awal Mula Perjalanan Ibnu Batuta Dibukukan)

Kemudian, beberapa sarjana Eropa menerjemahkan manuskrip-manuskrip. Samuel Lee menerbitkan buku Perjalanan Ibnu Battuta, yang merupakan hasil terjemahan dari edisi mansukrip Arab di London pada 1829. Karya ini mendapatkan sambutan luas dari publik Eropa, khususnya digemari di kalangan terpelajar. Baru ketika Aljazair dikuasai Prancis pada 1830, beberapa manuskrip Ibnu Battuta dibawa ke Paris. Di sana, manuskrip ini disimpan di Perpustakaan Bibliothèque Royale untuk kemudian dipelajari.