REPUBLIKA.CO.ID, Madonna tampaknya belum berdamai dengan hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016. Penyanyi itu mengatakan, kemenangan Donald Trump membuatnya merasa seperti berkabung untuk kematian seseorang.
"Rasanya seperti ada seseorang yang meninggal, kombinasi dari patah hati dan dikhianati saat seseorang yang Anda cintai lebih dari apapun meninggalkan Anda," ujarnya kepada majalah musik Billboard.
Penerima penghargaan Billboard Woman of the Year itu mengaku terganggu ketika terbangun setiap pagi dan ingat Donald Trump akan menjadi presiden. Madonna makin kecewa ketika sadar itu bukan mimpi buruk, tapi sebuah kenyataan.
Lebih jauh lagi, pemilik nama lengkap Madonna Louise Ciccone itu kecewa dan merasa dikhianati oleh para perempuan di negaranya. Ini mengingat tingginya persentase warga perempuan yang memilih Trump.
Menurut ia, perempuan yang memilih Trump adalah "perempuan yang membenci perempuan", merujuk pada sikap diskriminatif Trump yang bakal dilantik pada Januari 2017. Perempuan 58 tahun tersebut juga mengatakan dia meminta teman-temannya yang memilih Trump untuk menjelaskan alasan mereka.
Jawabannya, ucap Madonna, sungguh sulit dipercaya. Ikon ratu pop itu tak habis pikir teman-temannya lebih suka seorang pengusaha sukses menjalankan negara dan membiarkan uang bekerja.
"Ini tak masuk akal, mengingat orang tersebut tidak memiliki kecerdasan, pengalaman, aturan moral, kemampuan membuat keputusan bijaksana, dan kepedulian mengenai masa depan umat manusia," ujar pelantun lagu "What It Feels Like for a Girl" itu, dilansir dari Fox News.