REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) mengumumkan rencana mengalokasikan dana sebesar 10 juta dolar AS atau sekitar hampir Rp 100 miliar selama lima tahun untuk melindungi populasi koala di negara bagian tersebut yang terus menurun jumlahnya.
Menteri Lingkungan NSW, Mark Speakman pada Ahad (4/12) mengatakan, dana yang akan dialokasikan itu akan digunakan untuk program akuisisi lahan secara sukarela. "Anda bisa menganggap dana tersebut seperti semacam uang muka,” kata Speakman.
"Kami tidak hanya menghabiskan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk mengakuisisi habitat koala. Ada inisiatif lahan konservasi swasta lainnya senilai 240 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun) selama lima tahun mendatang, dan itu akan meliputi pengelolaan habitat koala.
"Akan ada kawasan konservasi pribadi untuk mengajak para petani menyisihkan sebagian wilayah di lahan pribadi mereka, dan tidak hanya sekedar mengurung koala-koala itu, tapi juga memulihkan mereka. "
Rekomendasi Kepala Ilmuwan
Pengumuman ini menindaklanjuti pernyataan pemerintah NSW mengenai laporan Kepala Ilmuwan NSW, Mary O’Kane terhadap penurunan populasi koala di seluruh negara bagian itu. Laporan itu menyertakan 11 rekomendasi, termasuk diantaranya satu rekomendasi utama bagi Pemerintah NSW untuk mengadopsi strategi koala yang bertujuan menstabilkan dan memulai upaya meningkatkan populasi koala.
Dr O’Kane menulis, beberapa populasi koala yang terlokalisir tidak akan bertahan hidup, terlepas dari upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk melindunginya. Dia mengatakan, ada sejumlah populasi koala yang memerlukan tindakan pemerintah dan masyarakat untuk mengamankan kelangsungan hidup mereka.
Namun ada juga sejumlah kawasan di mana keputusan penggunaan lahan historis, penggunaan lahan yang sedang berlangsung dan juga risiko dari tabrakan di jalan, serangan anjing, kekeringan dan peristiwa kebakaran, mengakibatkan semakin sulitnya pengamanan populasi koala. “Pemerintah perlu membuat pilihan yang jelas dan menginvestasikan sumber daya ke titik yang tampaknya paling berpeluang membuat perubahan,” katanya.
Laporan ini juga menyebutkan, dari total 330.000 populasi koala, sebanyak 36.000 ekor hidup di NSW, dan ini berarti telah terjadi penurunan populasi sebanyak 26 persen dalam kurun waktu 2 dekade terakhir. Mark Speakman mengatakan, semua pihak di dalam Pemeritah NSW harus terlibat dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan rekomendasi itu.
"Sebagai Menteri Lingkungan saya tidak ingin melihat spesies ikonik ini terus menurun populasinya. Ini merupakan pertama kalinya kami memastikan bahwa seluruh departemen terkait di pemerintahan bekerja bersama-sama,” tegasnya.
“Departemen perhubungan dan maritim, transportasi, lahan, mineral dan sumber daya, semuanya bekerja sama membahas masalah ini dengan masukan dari para pakar terkait penggunaan anggaran dalam cara yang tertarget, ilmiah, forensik dan berdasarkan bukti,” tegasnya lagi.
Oposisi dukung taman nasional
Sementara itu pimpinan Partai Oposisi NSW, Luke Foley, mengatakan, walau rencana pemerintah merupakan langkah yang tepat, ia akan lebih memprioritaskan pendirian taman nasional untuk melindungi koala. “Koala menguntungkan perekonomi Australia, dan rencana kami untuk melindungi koala juga akan menumbuhkan pekerjaan dan pariwisata di kawasan utara NSW,” ucap Luke Foley.
Menanggapi usulan oposisi ini, Menteri Speakman menilai gagasan untuk mengubah habitat asli koala menjadi taman nasional kurang penjelasan rinci. “Masalahnya dengan pendekatan Partai Buruh ini adalah pemikiran mereka masih diawang-awang,’ katanya.
“Tidak ada bukti, tidak ada riset. Tidak ada dasar ilmiah dan tidak ada perincian anggaran. Apa yang kami hendak lakukan adalah menggunakan pendekatan yang strategis, forensik dan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah dan menyatukan ilmuwan terbaik bersama-sama,” katanya.
Kelompok peduli hewan desak aksi nyata
Sementara itu, Presiden organisasi ‘Friends of the Koala’, Lorraine Vass, menyambut baik laporan ini namun menegaskan bahwa waktu merupakan inti dari masalah ini. “Ada banyak hal yang jika diimplementasikan -sebagaimana dikatakan Menteri Lingkungan -dengan didasarkan pada bukti-bukti, didasarkan pada riset, maka saya akan sangat senang,” ujarnya.
“Tapi pada tahap ini, itu merupakan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Friends of the Koala lebih dari siap untuk mendukung upaya ini hingga terealisasi atau ini memang seperti laporan terdahulu saja,” ujarnya.