Selasa 06 Dec 2016 17:12 WIB

Golkar Dorong Penguatan Peran BNPT dalam Revisi UU Terorisme

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin
Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Azis Syamsudin, fraksi Golkar tengah mengumpulkan Daftar Inventaris Masalah (DIM), untuk memfinalisasi RUU Tindak Pidana Terorisme. DIM tersebut nantinya akan diteruskan ke anggota Pansus untuk dilanjutkan pembahasan bersama fraksi lain dan pemerintah.

Poin -poin penting yang diusulkan fraksi Golkar dalam Revisi UU Tindak Pidana Terorisme ini adalah penguatan BNPT, termasuk mengenai legalitas lembaga tersebut. ''Poinnya adalah bagaimana penguatan BNPT dalam hal penindakan atau pencegahan. Struktur koordinasi antar lembaga, serta leading sektor mau diberikan kemana?,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/12).

Roichatul Aswidah, Komisioner Komnas HAM meminta, harus ada sebuah badan yang memimpin dan mengkoordinasikan langkah -langkah pemberantasan terorisme di luar penindakan. Menurutnya, dimensi pencegahan memerlukan kerjasama berbagai kelembagaan kementrian lembaga untuk memberi kontribusi, karena lingkupnya lebih luas.

Pencegahan itu sendiri, kata dia, meliputi dimensi pendidikan, peningkatan kesejahteraan sosial. ''Itu membutuhkan badan untuk melakukan koordinasi,'' ucapnya.

Bagi Komnas HAM, lanjut Roichatul, dua pilar antara pencegahan dan penindakan harus seimbang. Karena pencegahan memiliki dimensi yang sangat penting didalam tindak pidana terorisme. Dalam hal penindakan, kepolisian sudah memimpin cukup baik, meski ada beberapa catatan.

''Dimensi pencegahan mesti harus diberi fokus yang sama dengan penindakan. Kami setuju BNPT leading sektor dalam dimensi pencegahan, koordinasi dengan berbagai kementerian lembaga,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement