REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Empat penambang emas di Blok Cikopo Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak tertimbun longsoran tanah.
"Ke-empat penambang emas itu dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya luka parah," kata Kapolsek Cibeber Ajun Komisaris Hero di Lebak, Selasa (6/12).
Peristiwa bencana longsoran itu terjadi pukul 09.30 WIB setelah diguyur hujan deras di daerah itu. Para penambang ilegal itu usai mengambil bongkahan tanah yang mengandung bahan emas dari lubang.
Selanjutnya, mereka beristirahat di tempat berlindung atau saung yang lokasinya berada di bantaran sungai sambil menunggu pengolahan bongkahan emas itu. Apalagi, hujan di daerah itu cenderung meningkat.
Mereka para penambang ilegal itu sedang asik menunggu pengolahan emas, namun secara tiba-tiba terjadi longsoran tanah. Bahkan, suara gemuruh longsoran itu cukup kencang sehingga dalam waktu cepat mereka para penambang tertimbun.
Lokasi longsoran itu dengan tofografi perbukitan dan pegunungan juga daerah aliran sungai. "Kami belum bisa memastikan jumlah penambang emas itu, namun tercatat empat orang meninggal dan tiga luka parah," katanya.
Menurut dia, pertolongan evakuasi dilakukan dengan peralatan seadanya karena lokasinya berada di kawasan TNGHS dengan berdekatan dengan Desa Citorek Timur Kecamatan Cibeber.
Masyarakat dan aparat bersama-sama untuk menyelamatkan penambang yang tertimbun longsoran tanah itu. "Kami saat ini menutup kegiatan penambang ilegal karena curah hujan di daerah itu meningkat," katanya.