Selasa 06 Dec 2016 22:21 WIB

Jumlah Perdagangan WNI di Luar Negeri Meningkat

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Perdagangan manusia (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Perdagangan manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mencatat jumlah korban perdagangan WNI di luar negeri terus meningkat setiap tahunnya. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, hingga November 2016, terdapat 470 korban perdagangan WNI di luar negeri.

Iqbal menuturkan, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2015 yang sebanyak 296 orang, 2014 dengan 425, dan 2013 sebanyak 328 orang. "Jumlah korban didominasi WNI yang bekerja di sektor rumah tangga dan menjadi ABK kapal asing penangkap ikan," katanya dalam jumpa pers tentang bedah kasus perdagangan orang di Senggigi, Lombok Barat, Selasa (6/12).

Tingginya jumlah perdagangan WNI, menurutnya, menjadi persoalan serius bagi pemerintah dalam membenahi tata kelola penempatan dan perlindungan TKI. Hal ini sejatinya sudah tertuang dalam program Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK tentang perlindungan terhadap WNI di luar negeri.

Mengantisipasi meningkatnya jumlah perdagangan WNI di luar negeri, Kemenlu terus melakukan upaya, antara lain memberikan pelatihan bagi staf perwakilan RI di luar negeri mengenai teknik identifikasi dan perlindungan korban perdagangan manusia. Selain itu, Kemenlu juga aktif menyelenggarakan pelatihan dan bedah kasus perdagangan orang di kantong-kantong daerah asal seperti NTB, NTT, dan Sumatera Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement