REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawagub nomor urut satu Sylviana Murni mengatakan pembangunan fisik dan nonfisik harus berjalan beriringan. Keduanya, kata Sylvi, harus berjalan harmonis.
Sylvi menambahkan orang seringkali lupa dengan RUPSB (Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya). "Ini yang kurang diangkat, kurang didalami, kurang dianalisis, Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya," katanya saat berkunjung ke kantor Republika, Selasa (6/12).
Sylvi mengatakan nilai-nilai universal yang menyelesaikan perang ialah budaya. Tapi saat ini pembangunan fisik dengan non-fisik berjalan dengan sangat timpang. "Kenapa gak dipakai, karena itu kebhinekaan sekarang heboh, apa-apa heboh," katanya.
Sylvi mengatakan ia dengan Agus Harimurti Yudhoyono memiliki rencana pembangunan nonfisik lewat sosial-budaya. Dulu, tambahnya, saat zaman Ali Sadikin Jakarta banyak membutuhkan pembangunan fisik. "Tapi ketika masuk Pak Cokro Pranolo masuk sosilogis-religiusnya, itu mengisi ruang-ruang spirtual," tambahnya.
Karena itu Sylvi tidak mau terpancing dengan ungkapan seratus hari kerja. Yang terpenting untuknya ialah bagaimana mengedukasi dan memberi nilai-nilai spritual masyarakat. "Yang ke gereja harus ke gereja, yang ke vihara harus ke vihara, supaya punya nurani yang tajam tidak mengejar hal-hal yang fisik saja," ujarnya.