REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pesantren memiliki potensi besar untuk dididik menjadi wirausaha. Beberapa pesantren telah mengembangkan berbagai usaha di sejumlah bidang mulai dari pertanian, peternakan, dan kuliner.
Salah satu pesantren yang mengembangkan budidaya peternakan adalah Pesantren Al Quran Harsallakum, Bengkulu. Pesantren ini terpilih dalam Program Pemberdayaan Umat-Santri Hasanah oleh BNI Syariah dan Yayasan Hasanah Titik. Lewat program tersebut, Pesantren Al Quran Harsallakum mulai mengembangkan budidaya burung puyuh sejak Agustus 2016 lalu.
Bendahara Madrasah Aliyah Pesantren Al Quran Harsallakum Herman HS mengatakan, dalam satu hari burung puyuh dapat menghasilkan rata-rata 350 telur dari jumlah burung puyuh produktif yakni sekitar 700 ekor. "Sebagian besar telur puyuh tersebut dijual di pesantren saja, tapi ada juga beberapa orang luar yang ambil," ujar Herman ketika ditemui di Pesantren Al Quran Harsallakum, Selasa (6/12).
Herman mengatakan, telur puyuh dijual seharga Rp 1000 per tiga butir. Budi daya burung puyuh yang dilakukan oleh Pesantren Al Quran Harsallakum dimulai dari penetasan, pembibitan, sampai dengan usia produktif bertelur yakni 40 hari. Setelah itu, burung puyuh yang sudah tidak produktif bertelur maka akan dijual dagingnya.
Herman menambahkan, saat ini Pesantren Al Quran Harsallakum sudah memiliki ekstrakurikuler kewirausahaan untuk tingkat Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah Atas. "Kami sudah mengajarkan para santri untuk budi daya burung puyuh ini, termasuk cara menyembelih burung puyuh," kata Herman.