REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 20.000 pengungsi Rohingya telah meyebrangi perbatasan Bangladesh. Hal itu menyusul operasi militer Myanmar ke negara bagian Rakhine, Myanmar.
Kepala Organisasi Migrasi Internasional (IOM) Sanjukta Sahany mengatakan, gelombang pengungsi itu terjadi sejak dua bulan terakhir. Hal ini membuat otoritas Bangladesh meningkatkan patroli di sepanjang perbatasan mereka.
"Diperkirakan 21 ribu warga Rohingya telah tiba di distrik Cox's Bazar sejak 9 Oktober hingga 2 Desember," kata Sahany kepada AFP seperti dikutip Dailymail, Rabu (7/12).
Kapal berisi pengungsi Rohingya dari Myanmar terus meluncur ke wilayah Bangladesh yang hanya dipisah sungai Naf. Sahany mengatakan, para pengungsi itu kini menempati kamp sementara atau tinggal di desa-desa dekat perbatasan Bangladesh.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku siap terbang ke Myanmar guna memberikan bantuan kemanusian dari korban etnis di Rakhine. Disaat bersamaan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi tengah mengadakan pertemuan dengan pemimpin gerakan demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.