REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Cuaca buruk dengan hempasan angin barat berdampak bagi nelayan di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasik. Berdasarkan penuturan nelayan, kini mereka tak lagi bisa melaut.
Salah satu nelayan, Gunawan, mengatakan sudah sekitar satu pekan ini sulit melaut karena cuaca buruk. Ia dan nelayan lainnya merasa khawatir dengan keselamatan jika memaksakan diri melaut. Sebab ombak setinggi tiga sampai lima meter sewaktu-waktu bisa menelan kapal mereka.
"Sudah seminggu angin barat, jadi susah melaut, ombaknya tinggi," katanya pada Republika.co.id, Selasa (6/12).
Padahal, jika sedang melaut di hari biasanya, ia mampu memperoleh puluhan kilogram ikan berbagai jenis seperti kakap merah, kerapu, layur, tenggiri, tongkol atau lobster. Namun akibat cuaca buruk ini, meski dipaksakan melaut, raihan ikan pun terbilang sedikit hingga bahkan nihil.
"Kalau lagi rame bisa 100 kilo dapat macam-macam jenisnya. Tapi kalau lagi musim paceklik dan cuaca buruk kadang suka cuma beberapa kilo atau bahkan enggak dapat sama sekali," ujarnya.
Beruntung, nelayan di Cipatujah tak sepenuhnya menggantungkan diri pada profesi tersebut. Salah satunya, Ade, menyebut nelayan Cipatujah kerap mempunyai ladang sawah atau perkebunan.
"Nelayan sini ada profesi lain seperti sawah dan berkebun jadi tidak seperti di wilayah utara bergantung pada ikan. Kalau tidak punya sawah atau kebun bisa jadi buruh," kata dia.