REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Kerusuhan terjadi dalam unjuk rasa yang terjadi di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (6/12). Para pekerja publik yang melakukan aksi protes kepada pemerintah bentrok dengan polisi di dekat gedung majelis pemerintah di kota itu.
Kebanyakan demonstran menyuarakan protes karena tidak mendapatkan upah dari pekerjaannya selama beberapa bulan. Sebelumnya, pemerintah kota tersebut sedang melakukan upaya mengatasi defisit besar dengan memotong anggaran belanja, termasuk gaji karyawan sektor publik.
Pengunjuk rasa datang dari arah sebuah gereja dekat majelis negara. Mereka mengatakan para penguasa telah mencuri hak-hak pekerja publik yang berusaha bertahan hidup dengan upah secukupnya.
"Kami tidak tahan lagi, tidak hanya pekerja publik namun semua orang merasa dicurangi dengan pencuri yang ada dalam pemerintahan Brasil, baik di kota ini, federal, hingga kongres," ujar juru bicara dari Serikat Pekerja Minyak Rio De Janeiro, Ronaldo Moreno, dilansir BBC, Rabu (7/12).
Mereka menuding selama ini para pejabat negara tak ikut berupaya menangani krisisi di negara tersebut. Sebaliknya, mereka hanya berupaya mempertahankan kehidupan mewah dan membiarkan rakyat hidup seadanya dengan tidak membayar gaji.
Saat bentrokan terjadi, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk meredam demonstran yang terus berdatangan di dekat gedung majelis negara. Sejumlah protes dalam beberapa pekan terakhir sebelumnya juga terjadi.