Rabu 07 Dec 2016 09:17 WIB

Sandiaga: Saya tak akan Tergoda Komentari Kasus Ahok

Red: Nur Aini
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno enggan mengkomentari rencana sidang calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggi Ahok. Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjadwalkan persidangan terdakwa Ahok, Jakarta 2017 pada Selasa, 13 Desember 2016 dalam kasus penistaan agama.

"Saya nggak akan berkomentar masalah hukum, kita hormati proses hukum, kita apresiasi cepatnya penanganan kasus ini. Tentunya saya akan fokus untuk terus menangkap aspirasi warga," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (7/12).

Pasangan dari calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan tidak akan lari dari komitmen.

Dia ingin menghadirkan program yang menciptakan lapangan kerja, program yang membuat harga-harga dan biaya hidup di Jakarta terjangkau. "Saya tidak akan tergoda sedikitpun juga untuk berkomentar, karena tidak akan menambah nilai juga, programnya sudah jalan, warga ingin pemimpin yang bisa mengayomi, bisa berdiri di atas semua lapisan," kata Sandiaga.

Dia mengajak para pemilih untuk menggunakan pilkada sebagai festival gagasan. Ia tak ingin menggomentari sesuatu hal yang sebetulnya sudah ditangani oleh pemerintah dan yakin proses hukumnya akan membawa keadilan bagi warga Jakarta.

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga. Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN. Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement